Kamis, 25 Oktober 2012

PERENCANAAN PEMBELAJARAN


KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bismillahirrahmanirrahim. Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas Rahmad dan Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya yang bisa saya usahakan.
Dalam makalah ini saya mengulas sedikit tentang proses pendidikan yang meliputi imteraksi, tujuan, lingkungan serta bentuk pendidikan.
Ucapan terimakasih kepada kepada Bapak M. syukur Pane M.Pd selaku Dosen Pengampu mata kuliah Teori Belajar, serta ucapan terimakasih pula kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian makalah ini.
Kesempurnaan hanya milik Allah, besar harapan saya akan kritik dan saran Anda sekalian dalam proses penyempurnaan makalah saya yang selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta perubahan yang berarti dan lebih baik untuk kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bangkalan, 15 November 2011
        Penulis


DAFTAR ISI
Kata Pengantar                       -----------------------------------------------------      ---        i
Daftar Isi                                 ------------------------------------------------------     ---        ii
BAB I             PENDAHULUAN                 -------------------------------------- 1
1.1.                      Latar Belakang Masalah          -----------------------------------------         1
1.2.                      Rumusan Masalah                               -----------------------------            2
1.3.                      Tujuan Makalah                       ------------------------------------------        2

BAB II                        PEMBAHASAB-----------------------------------------------------------      3
2.1.                      Rencana Pembelajaran----------------------------------------------------  3
2.2.                      Urgensi Persiapan dalam Proses Pembelajran-----------------------        3
2.3.                      Fungsi Rencana Pembelajaran             --------------------           4
2.4.                      Prinsip Pengembangan Rencana Pembelajaran ----------------- 5
2.5.                      Langkah-langkah Menyusun Rencana Pembelajaran  ---------------     6
2.6.                      Kinerja Guru dalam Rencana Pembelajaran------------------                 7

BAB III          PENUTUP                  ----------------------------------------------- 9
3.1.                      Kesimpulan                 ---------------------------------------------                9
3.2.                       Kritik                          ---------------------------------------------                10
3.3.                      Saran                           ---------------------------------------------                10

DAFTAR PUSTAKA            ---------------------------------------------------------------                 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Interaksi ini disebut interaksi pendidikan, yaitu saling pengaruh antara pendidik dengan peserta didik.dalam saling pengaruh antara pendidik dengan peserta didik.
Rencana pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek yang dilakukan oleh guru untuk dapat memperkirakan berbagai tindakan yang akan dilakukan di kelas. Perencanaan pembelajaran tersebut perlu dilakukan agar guru dapat mengkoordinasikan berbagai komponen pembelajaran yang berorientasi (berbasis) pada pembentukan kompetensi siswa, yakni antara lain kompetensi dasar, meteri standar, indicator hasil belajar, dan penilaian berbasis kelas (PBK). Kompetensi dasar berfungsi untuk memberikan makna terhadap materi standar. Indiaktor hasil belajar berfungsi sebagai alat untuk mengukur ketercapaian kompetensi. Sedangkan PBK berfungsi sebagai alat untuk mengukur pembentukan kompetensi serta menentukan tindakan yang harus dilakukan jika kompetensi standar belum tercapai.
Dalam kontek peningkatan efektivitas proses pembelajaran dan pencapaian hasil belajar yang baik dan berkualitas, persiapan pembelajaran merupakan sesuatu yang mutlak harus dilakukan oleh guru setiap kali akn melakukan proses pembelajaran, sekalipun terkadang pelaksanaan pembelajaran terkadang tidak sesuai dengan yang telah direncanakan. Namun demikian, guru tetap melakukan persiapan dengan baik dan komprehensif sesuai dengan kebutuhan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran di kelas.
Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan dinya, yaitu mengembangkan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya kearah yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Namun dalam melangkah untuk mencapai hal tersebut perlu dijabarkan lebih rinci tentang pendidikan itu sendiri, interaksi, tujuan, lingkungan maupun bentuk pendidikan agar tercapainya apa yang diinginkan dari pendidikan.
Dari uraian diatas sangar dibutuhkan rencana pembelajaran yang efektif dan efisien serta menciptakan suasana yang sistematis guna pencapaian tujuan pendidikan.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah : “ bagaimanakah rencana pembelajaran serta berbagai cakupan yang ada di dalamnya? ”.

1.3.TUJUAN MAKALAH
Makalah ini bertujuan agar mengetahui tentang rencana pembelajaran serta berbagai cakupan yang ada di dalamnya.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1. RENCANA PEMBELAJARAN
Menyiapkan persiapan dalam proses pembelajaran merupakan langkah awal yang harus dialkukan oleh guru, karena bagaimanapun rencana pembelajaran merupakan muara dari implementasi pengetahuan, teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran. Rencana pembelajaran merupakan suatu perkiraan atau suatu proyeksi guru mengenai seluruh kegiatan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas, baik yang dilakukan oleh guru maupun yang dilakukan oleh siswa.
Dalam menyiapkan rencana pembelajaran ini, guru harus terlebih dahulu mengetahui dan menganalisis dengan baik kompetensi yang akan dibentuk dalam setiap interaksi edukatif. Dengan kata lain, dalam persiapan pembelajaran diperlukan kejelasan kompetensi dasar yang akan dimiliki oleh siswa., apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari, bagaimana  mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa peserta didik telah mengetahui kompetensi tertentu. Aspek-aspek tersebut merupakan unsure yang secara minimal harus ada dalam setiap rencana pembelajaran sebagai pesoman guru dalam melaksanakan pembelajaran, dan membentuk kompetensi peserta didik.

2.2.URGENSI PERSIAPAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Munculnya persepsi yang keliru dan bahkan “kebingungan” dikalangan para pelaksana pendidikan tentang persiapan pembelajaran, yang banyak disebabkan oleh penafsiran yang salah (kurang tepat) atau berbeda terhadap sialbus. Mereka menganggap bahwa dalam implementasinay guru guru tidak perlu membuat rencana pembelajaran dan hanya cukup dengan membuat silabus. Tanggapan tersebut tentu  saja kurang tepat, jika diakitkan dengan contoh silabus yang dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasioanal melalui Pusat Kurikulum, yang hanya memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator, dan materi pokok. Dalam konteks ini silabus belum memuat secara rinci apa yang harus diperbuat oleh guru dalam membantu peserta didik membentuk kompetensi, apa yang harus digunakan, bagaimana caranya, serta berapa lama waktu yang diperlukan dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu dalam implementasinya, guru dituntut dan harus mampu menyiapkan persiapan pembelajaran dengan baik dan mengacu pada silabus yang telah oleh kelompok kerja sekolah/MGMP.
Salah satu tugas guru yang paling utama terkait dengan rencana pembelajaran yakni menjabarkan (mengembangkan) silabus (dulu GBPP) kedalam persiapan pembelajaran (satuan pelajaran/satpel) yang bersifat lebih hierarkis, operasional, dan detail. Bedanya kalau dulu guru wajib menginduk pada GBPP yang dibuat oleh pusat, sekarang guru bisa mengubah, memodifikasi, bahkan membuat sendiri silabus yang sesuai dengan kondisi sekolah dan daerah.
Guru diberikan wewenang secara leluasa untuk dapat menganalisis silabus tersebut sesuai dengan karakteristik dan kondisi sekolah, serta kemampuan guru itu sendiri dalam menjabarkan (mengembangkan) menjadi persiapan mengajar yang disebut rencana pembelajaran, yang siap dijadikan pedoman pembentukan kompetensi siswa.
Agar guru dapat membuat rencana pembelajaran yang efektif dan berhasil guna maka guru dituntut untuk dapat memahami secara komprehensif berbagai aspek yang berkaitan dengan persiapan pembelajaran, seperti prinsip dan prosedur pengembangan persiapan pembelajaran di kelas.
Dengan demikian, persiapan pembelajaran menjadi  sesuatu hal yang sangat penting dilakukan oleh guru, sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam konteks implementasinya dan upaya optimal untuk membentuk kompetensi siswa dalam proses pembelajaran di kelas.

2.3.FUNGSI RENCANA PEMBELAJARAN
Sedikitnya terdapat dua fungsi rencan pembelajaran, yaitu :
1.      Fungsi Perencanaan
Yang dimaksud dengan fungsi perencanaan dalam konteks persiapan pembelajaran adalah bahwa rencana pembelajaran hendaknya dapat mendorong guru lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang mayang. Oleh karena itu, setiap akan melakukan pembelajaran guru wajib memilki persiapan, baik persiapan tertulis maupun tidak tertulis. Komponen-komponen yang harus diperhatikan dan dipahami guru dalam menyiapkan rencana pembelajaran ini, antara lain adalah kompetensi dasar, meteri standar, hasil belajar, indicator hasil belajar. Evaluasi berbasis kelas (EBK), ujian berbasis sekolah atau school based exam (SBE), dan prosedur pembelajaran.



2.      Fungsi pelaksanaan pembelajaran
Rencana pembelajaran hendaknya disusun secara sistemik dan sistematis, utuh dan menyeluruh, dengan beberapa kemungkinan penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang actual. Dengan demikian, rencana pembelajaran akan dapat berfungsi sebagai instrument untuk mengefektifkan proses pembelajaran dengan apa yang telah direncanakan. Dalam konteks, ini materi standar yang dikembangkan  dan dijasikan bahan kajian oleh siswa harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuannya, mengandung nilai fungsional, praktis serta disesuaikan panduan pembelajaran dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan, sekolah, dan daerah. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran harus terorganisasi melalui serangkaian kegiatan tertentu, dengan strategi yang tepat.
2.4              PRINSIP PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN

Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan persiapan pembelajaran, antara lain adalah sebagai berikut:
1.    Kompetensi yang dirumuskan dalam persiapan pembelajaran harus jelas. Semakin konkrit perumusan kompetensi yang akan decapai dalam proses pembelajaran, makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.
2.    Rencana pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensis siswa.
3.    Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam rencana pembelajaran harus sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
4.    Rencana pembelajaran yang disiapkan harus utuh dan menyeluruh (hilistik), serta jelas pencapaiannya.
5.    Harus ada koordinasi antar kelompok pelaksana program disekolah, teruitama bila pembelajaran dilaksanakan secra tim (team teaching) atau moving class.
Selain itu dalam rencana pembelajaran, terdapat bebrapa hal penting yang perlu diperhatiakn, yaitu:
1.    Rencana pembelajaran dipandang sebagai suatu proses yang secra hati-hati di arahkan pada tindakan mendatang, missal untuk pembentukan kompetensi dan mungkin akan melibatkan orang lain , seperti pengawas dan komite sekolah.
2.    Rencana pembelajaran diarahkan pada tindakan dimasa mendatang yang dihadapkan pada berbagai masalah, tantangan dan hambatan yang tidak jelas dan tidak pasti.
3.    Rencana pembelajaran sebagai bentuk kegiatan perencanaan erat hubungannya dengan bagaimana sesuatu dapat dikerjakan dengan optimal. Oleh karenanya, rencana pembelajaran merupakan instrument yang memuat perencanaan pembelajaran secara holistic dan dapat dilaksanakan secara optimal dalam pembelajaran sehingga dapat merangsang dan membantu pembentukan kompetensi siswa.
Untuk menciptakan proses pembelajaran yang optimal dan berkualitas, dengan berpedoman pada pengembangan rencana pembelajaran tersebut, Gagne dean Briggs mengajukan 4 asumsi sebagai berikut :
1.    Rencana pembelajaran perlu dikembangkan dengan baik dan menggunakan pendekatan sistem.
2.    Rencana pembelajaran harus dikembangkan  pengetahuan tentang siswa.
3.    Rencana pembelajaran harus dikembangkan untuk memudahkan siswa belajar dan emmbentuk kompetensi dirinya.
4.    Rencana pembelajaran hendaknya tidak dibuat asal-asalan, apalagi hanya untuk memenuhi kebutuhan administrative saja, tetapi rencana pembelajaran harus dibuat secara ilmiah, komprehensif dan dapat digunakan sebagai panduan dalam mencapai pembentukan kompetensi siswa dalam proses pembelajaran.
2.5.       LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN
Pengembangan rencana pembelajaran sebelum melakukan proses pembelajaran merupakan salah satu bagian yang sangat penting. Untuk dapat membuat rencana pembelajaran yang baik dan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, seorang guru perlu mengetahui unsur-unsur persiapan pembelajaran, yang antara lain adalah analisis kebutuhan siswa, tujuan-tujuan yang hendak dicapai, berbagai strategi yang relevan digunakan dan criteria evaluasi (Rosyada, 2003:123). Dari uraian tersebut setidaknya ada 4 langkah dalam melakukan rencana pembelajaran, yakni sebagai berikut :
1)   Perencanaan untuk mengapresiasi keragaman.
2)   Merumuskan tujuan dan kompetensi.
3)   Menyusun rencana implementasi pembelajaran dalam kelas.
4)   Menentukan model penilaian (evaluasi).
Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran di kelas, perlu dibuat rencana cara pembelajaran. Rencana pembelajaran tersebut merupakan realisasi dari pengalaman belajar peserta didik yang telah ditentukan pada tahapan penentuan pengalaman belajar peserta didik. Komponen rencana cara pembelajaran meliputi :
1.    Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran, kelas, semester, dan waktu atau banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan).
2.    Kompetensi dasar (yang hendak dicapai atau merupakan pencapaian kompetensi).
3.    Materi pokok (beserta uraiannya yang perlu dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai kompetensi dasar).
4.    Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakuykan oleh peserta didik dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar).
5.    Media (yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran).
6.    Penialian assesmen dan tindak lanjut (instrument dan prosedur yang digunakan untuk menilai pencapaian belajar peserta didik serta tindak lanjut hasil penilaian. Misalnya remedial, pengayaan, dan sebagainya).
7.    Sumber bahan (yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai).
Lebih rinci Mulyasa mengindentifikasi beberapa komponen yang diperluakn dalam melakukan persiapan pembelajaran, antara lain :
1.    Mengidentifikasi kompetensi.
2.    Menetapkan materi standar.
3.    Mengembangkan indicator hasil belajar.
4.    Melakukan pertahapan dalam proses pembelajaran.
5.    Mengidentifikasi model penilaian berbasis kompetensi.

2.6.            KINERJA GURU DALAM RENCANA PEMBELAJARAN
Eksistensi guru dalam setiap proses pembelajaran merupakan salah satu komponen belajar yang tidak bisa diabaikan. Guru merupakan salah satu pengembang kurikulum yang akan penerjemahkan, menjabarkan, dan mentransformasikan niali-nilai yang tertuang dikurikulum. Dalam konteks ini, guru tidak hanya dituntut untuk dapat mentransfer pengetahuan, melainkan juga harus mampu menciptakan proses pembelajaran yang integral, komprehensif dan holistic, sehingga para siswa dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.
Dalam konteks persiapan pembelajaran, seorang guru perlu memiliki kinerja yang tinggi agar rencana pembelajaran yang akan dialksanakan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Guru sebagai pengembang rencana dan proses pembelajaran seyogyanya melakukan penilaian terhadap efektivitas pelaksaannya. Penilaian dapat dialksanakan selama proses implementasi rencana pembelajaran maupun sesudahnya, sehingga kegiatan yang terbaik bagi guru sebagai pengembang kurikulum di sekoalh adalah melakukan evaluasi kurikulum secara terus-menerus, utuh, dan menyeluruh. Pendekatan dan teknik yang dapat digunakan dalam menialai kurikulum yang berlaku itu beragam sesuai dengan sasaran, fungsi, dan tujuan penilaian.
Guru yang memiliki kinerja tinggi akan bernafsu dan berusaha meningkatkan kompetensinya, baik dalam kaitannya dengan perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembelajaran, sehingga diperoleh hasil kerja yang optimal. Sedikitnya ada sepuluh faktor yang dapat meningkatkan kinerja guru, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Kesepuluh faktor tersebut adalah dorongan untuk bekerja, tanggung jawab terhadap tugas, minat terhadap tugas, penghargaan atas tugas, peluang untuk berkembang, perhatian dari kepala sekolah, hubungan interpersonal dengan sesama guru, KKG, kelompok diskusi terbimbing, serta layanan.








BAB III
PENUTUP
3.1.            KESIMPULAN
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Interaksi ini disebut interaksi pendidikan, yaitu saling pengaruh antara pendidik dengan peserta didik.dalam saling pengaruh antara pendidik dengan peserta didik.
Rencana pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek yang dilakukan oleh guru untuk dapat memperkirakan berbagai tindakan yang akan dilakukan di kelas. Perencanaan pembelajaran tersebut perlu dilakukan agar guru dapat mengkoordinasikan berbagai komponen pembelajaran yang berorientasi (berbasis) pada pembentukan kompetensi siswa, yakni antara lain kompetensi dasar, meteri standar, indicator hasil belajar, dan penilaian berbasis kelas (PBK). Kompetensi dasar berfungsi untuk memberikan makna terhadap materi standar. Indiaktor hasil belajar berfungsi sebagai alat untuk mengukur ketercapaian kompetensi. Sedangkan PBK berfungsi sebagai alat untuk mengukur pembentukan kompetensi serta menentukan tindakan yang harus dilakukan jika kompetensi standar belum tercapai.
Menyiapkan persiapan dalam proses pembelajaran merupakan langkah awal yang harus dialkukan oleh guru, karena bagaimanapun rencana pembelajaran merupakan muara dari implementasi pengetahuan, teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran. Rencana pembelajaran merupakan suatu perkiraan atau suatu proyeksi guru mengenai seluruh kegiatan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas, baik yang dilakukan oleh guru maupun yang dilakukan oleh siswa.
Dalam menyiapkan rencana pembelajaran ini, guru harus terlebih dahulu mengetahui dan menganalisis dengan baik kompetensi yang akan dibentuk dalam setiap interaksi edukatif. Dengan kata lain, dalam persiapan pembelajaran diperlukan kejelasan kompetensi dasar yang akan dimiliki oleh siswa., apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari, bagaimana  mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa peserta didik telah mengetahui kompetensi tertentu. Aspek-aspek tersebut merupakan unsure yang secara minimal harus ada dalam setiap rencana pembelajaran sebagai pesoman guru dalam melaksanakan pembelajaran, dan membentuk kompetensi peserta didik.

3.2.                 KRITIK
Banyak pendidik menerapkan model lama dalam mentranferilmu, dengan cara ceramah dan hanya mencatat buku sampai habis, selain itu dalam pelaksanaanya belum bisa memahami tentang rencana pembelajaran sehingga dalam mengajarpun tidak mempunyai rencana pembelajaran sama sekali. Akibatnya ketidak keteraturan dalam prose belajar mengajar dan dapat menimbulkan kejenuhan pada anak didik.

3.3.            SARAN
Penulis menyarankan agar pendidik bisa memahami tentang rencana pembelajarn agar bisa diaplikasikan dalam proses belajar mengajar. Sehingga proses belejar mengajar menjadi terarah dan sistematis guna pencapaian tujuan belajar yang efektif dan efisien.





DAFTAR PUSTAKA

Depag, 2006. Sistem Pembelajaran. Bandung : Aditama Bandung.
Nana Sudjana. 1990. Teori-Teori Belajar untuk Pengajaran. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Syaiful Sagala. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sujdana, Nana. 1996. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.
Sugandi, Achmad. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang :UPT MKK UNNES
Prof.Dr.Nana Syaodih sukmadinata. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar